Benarkah Darah Tinggi Tidak Menghalangi Konsumsi Jengkol? Simak Disini!

Benarkah Darah Tinggi Tidak Menghalangi Konsumsi Jengkol? Simak Disini!

Jengkol, makanan yang sangat populer di Indonesia, apalagi bagi pecinta kuliner yang berada di daerah Jawa Barat. Meskipun dianggap sebagai makanan yang lezat dan bergizi, namun masih banyak yang tidak tahu bahwa dalam pemakaiannya, jengkol bisa menjadi berbahaya untuk orang yang menderita darah tinggi.

Darah tinggi atau hipertensi seringkali tidak menyebabkan gejala dan sulit diketahui bahayanya sebelum mengalami risiko lebih lanjut seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Karena itu, orang yang menderita darah tinggi harus membatasi makanan yang dapat memperburuk kondisi mereka, termasuk jengkol.

Namun, masih banyak yang bersikeras mengkonsumsi makanan ini, beranggapan bahwa jengkol tidak mempengaruhi tekanan darah mereka atau bahkan tidak bahaya sama sekali. Maka, pertanyaan yang muncul adalah apakah benar darah tinggi tidak menghalangi konsumsi jengkol? Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahuinya.

Apa itu Jengkol?

Jengkol atau Archidendron pauciflorum adalah tumbuhan dengan daun berwarna hijau tua dan berukuran 15-20 cm. Tumbuhan ini tumbuh di daerah tropis, khususnya di wilayah Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Buah jengkol berbentuk oval, berdiameter 10-15 cm dengan varian warna hijau muda hingga coklat kehitaman. Dalam buah jengkol, terdapat biji yang berbentuk pipih dan padat dengan lapisan kulit yang tipis.

Jengkol memiliki rasa unik dan khas, tapi sayangnya jengkol memiliki kandungan senyawa yang bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan tubuh terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu, diantaranya adalah penderita darah tinggi.

Penyebab Penyakit Darah Tinggi

Darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit umum yang terjadi di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor keturunan, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan.

Darah tinggi juga bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.

Kandungan Senyawa Jengkol

Jengkol memiliki kandungan senyawa yang bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan. Senyawa tersebut adalah asam fenilasetat dan isoflavon yang diketahui mampu meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, jengkol juga mengandung asam amino yang disebut methionine yang dapat dirubah menjadi senyawa yang berbahaya yaitu homosistein. Homosistein dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Bahaya Jengkol Bagi Penderita Darah Tinggi

Penderita darah tinggi disarankan membatasi konsumsi jengkol karena kandungan senyawa yang bisa memperburuk kondisi mereka. Berikut adalah beberapa bahaya jengkol bagi penderita darah tinggi.

1. Meningkatkan Tekanan Darah

Kandungan asam fenilasetat dan isoflavon dalam jengkol dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga membuat keadaan penderita darah tinggi semakin memburuk.

2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kandungan methionine dalam jengkol, yang secara alami menjadi homosistein dalam tubuh, dapat merusak pembuluh darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama bagi penderita darah tinggi.

3. Meningkatkan Risiko Stroke

Risiko stroke juga meningkat akibat kandungan homosistein dalam jengkol. Ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan.

Alternatif Konsumsi Jengkol untuk Penderita Darah Tinggi

Meskipun tidak disarankan untuk mengkonsumsi jengkol bagi penderita darah tinggi, namun masih ada alternatif konsumsi lain yang bisa dipertimbangkan. Beberapa dari konsumsi jengkol dapat dikonsumsi dengan hati-hati atau memilih konsumsi yang aman, yaitu:

1. Konsumsi Secara Terbatas

Penderita darah tinggi bisa mengkonsumsi jengkol dalam jumlah yang sangat terbatas dan jangan mengkonsumsi terlalu sering.

2. Olah Jengkol dengan Baik

Agar senyawa yang terkandung dalam jengkol tidak terlalu banyak, jengkol harus direbus dalam waktu yang cukup lama sampai air rebusan benar-benar berwarna kuning kecoklatan.

3. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang tinggi akan serat dan tidak mengandung asam amino methionine.

Terakhir, sebagai penutup, penderita darah tinggi disarankan untuk memperhatikan dan membatasi konsumsi jengkol agar tetap dapat menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi jengkol hanya dalam jumlah yang terbatas dan jangan terlalu sering, serta selalu jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi. Stay healthy, stay safe!