Orang dengan tekanan darah tinggi seringkali dihadapkan dengan berbagai pantangan dan larangan dalam memilih makanan dan minuman. Salah satu makanan yang kerap menjadi perdebatan adalah susu. Ada yang menyatakan bahwa susu dapat meningkatkan tekanan darah, sementara yang lain percaya bahwa susu justru dapat membantu menurunkan tekanan darah. Lalu, benarkah orang dengan darah tinggi boleh minum susu?
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hubungan antara susu dan tekanan darah, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri terus-menerus meningkat. Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan lain sebagainya.
Sementara itu, susu adalah salah satu sumber gizi yang banyak diandalkan oleh masyarakat. Susu mengandung protein, kalsium, vitamin D, dan vitamin B kompleks yang berguna untuk kesehatan tulang, gigi, dan otot. Selain itu, susu juga mengandung lemak yang baik seperti lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Mitos tentang susu dan tekanan darah
Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang susu dan tekanan darah. Mitos pertama adalah bahwa susu dapat meningkatkan tekanan darah. Anggapan ini muncul karena susu mengandung natrium yang tinggi, yang dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Namun, fakta sebenarnya adalah susu mengandung natrium dalam jumlah yang sama dengan air mineral. Selain itu, susu juga mengandung kalium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Mitos kedua adalah bahwa susu memicu produksi hormon stres yang dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa susu dapat memicu produksi hormon stres.
Fakta tentang susu dan tekanan darah
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara susu dan tekanan darah. Hasilnya menunjukkan bahwa susu sebenarnya dapat memiliki efek positif pada tekanan darah.
Sebuah studi yang diterbitkan di British Journal of Nutrition menemukan bahwa konsumsi susu secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah. Studi ini melibatkan 52 orang dengan tekanan darah tinggi yang diberikan susu rendah lemak selama 8 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi susu rendah lemak secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik (tekanan darah saat jantung berdetak) dalam waktu 4 minggu.
Sebuah penelitian lain yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi susu mengandung kalsium dan vitamin D dapat membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi pada wanita usia lanjut.
Namun, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan dalam konsumsi susu bagi orang dengan tekanan darah tinggi. Pertama, konsumsi susu sebaiknya diimbangi dengan asupan makanan yang rendah natrium. Karena segala sesuatu yang berlebihan bisa berbahaya, termasuk konsumsi natrium. Kedua, konsumsi susu sebaiknya dipilih yang rendah lemak atau tanpa lemak. Susu tinggi lemak justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Bagaimana cara konsumsi susu yang baik untuk orang dengan tekanan darah tinggi?
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu orang dengan tekanan darah tinggi mengonsumsi susu dengan cara yang baik:
1. Pilih susu rendah lemak atau tanpa lemak.
2. Batasi konsumsi susu hingga 2-3 cangkir per hari.
3. Pilih susu yang rendah natrium.
4. Jika ingin mengonsumsi susu dengan tambahan rasa atau gula, pilih yang rendah gula atau tanpa gula.
5. Jangan menggantikan minuman lain yang lebih sehat seperti air dengan susu.
Kesimpulan
Orang dengan tekanan darah tinggi sebenarnya boleh mengonsumsi susu dengan catatan perlu memperhatikan tips-tips di atas. Meskipun mitos yang beredar di masyarakat menyatakan sebaliknya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah. Jadi, jangan takut untuk memasukkan susu ke dalam menu makanan sehat Anda. Namun, ingatlah untuk selalu memperhatikan keseimbangan asupan makanan dan minuman yang Anda konsumsi setiap hari.