Darah Tinggi Ketika Hamil: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya


Darah Tinggi Ketika Hamil: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya


Kehamilan merupakan proses alami yang sangat dinanti oleh pasangan rumah tangga. Kehamilan yang sehat dan normal tentu menjadi dambaan setiap calon ibu dan ayah. Namun, adakalanya kehamilan tidak berjalan dengan lancar karena beberapa faktor, termasuk semakin tingginya angka kejadian penyakit hipertensi atau darah tinggi pada ibu hamil.

Apa itu Darah Tinggi Ketika Hamil?

Darah tinggi ketika hamil atau yang disebut hipertensi kehamilan adalah suatu kondisi kesehatan kehamilan di mana tekanan darah ibu hamil mengalami peningkatan yang signifikan pada trimester kedua atau ketiga. Hipertensi kehamilan bisa terjadi pada setiap kehamilan, dari yang pertama hingga kehamilan berikutnya.

Penyebab Darah Tinggi Ketika Hamil

Penyebab hipertensi kehamilan dapat sangat beragam dan tidak diketahui secara pasti. Meski begitu, beberapa faktor yang diduga berkontribusi pada timbulnya hipertensi kehamilan antara lain:

1. Faktor Genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hipertensi kehamilan cenderung terjadi pada wanita dengan riwayat keluarga yang sama. Artinya, faktor genetik memainkan peran penting dalam peningkatan risiko hipertensi kehamilan.

2. Obesitas dan Gaya Hidup Tidak Sehat

Obesitas, kurang olahraga, merokok, dan konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi kehamilan. Sebaliknya, gaya hidup sehat, seperti makan makanan seimbang, olahraga teratur, dan berhenti merokok, dapat membantu menurunkan risiko hipertensi kehamilan.

3. Kehamilan pada Usia Lebih Tua

Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun cenderung lebih rentan terhadap hipertensi kehamilan.

4. Riwayat Hipertensi Sebelumnya

Wanita yang pernah memiliki riwayat hipertensi sebelumnya sebelum hamil lebih berisiko mengalami hipertensi kehamilan.

5. Gangguan Fungsi Ginjal

Gangguan fungsi ginjal seperti nefritis lupus atau glomerulonefritis dapat meningkatkan risiko hipertensi kehamilan.

Gejala Darah Tinggi Ketika Hamil

Sebagian besar wanita dengan hipertensi kehamilan tidak merasakan gejala apapun. Namun, jika hipertensi kehamilan tidak dii atau diabaikan, maka kondisinya bisa semakin parah dan menimbulkan gejala berikut:

1. Sakit kepala yang parah.

2. Gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur atau mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.

3. Bengkak pada wajah, tangan, kaki, atau pergelangan kaki.

4. Mual dan muntah yang berulang.

5. Nyeri perut yang konsisten.

Jika gejala di atas terjadi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil dan janinnya.

Bahaya Darah Tinggi Ketika Hamil

Hipertensi kehamilan yang tidak dii dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius baik pada ibu hamil maupun janin. Beberapa bahaya hipertensi kehamilan antara lain:

1. Preeklampsia

Preeklampsia adalah keadaan yang terjadi ketika tekanan darah tinggi menyebabkan gangguan pada organ vital seperti hati, ginjal, dan otak. Preeklampsia dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau bahkan keguguran.

2. Plasenta Previa

Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta tumbuh terlalu rendah di dalam rahim dan menyumbat jalan kelahiran. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan, kehamilan prematur, dan melahirkan dengan cara operasi caesar, serta berdampak pada kesehatan janin.

3. Bayi Berat Lahir Rendah

Jika tekanan darah ibu hamil terlalu tinggi, pasokan darah dan nutrisi bisa terhambat sehingga janin mengalami pertumbuhan yang lambat atau lahir dengan berat badan rendah.

Cara Mencegah Darah Tinggi Ketika Hamil

Menjaga kesehatan ibu hamil sangatlah penting dalam meminimalkan risiko hipertensi kehamilan. Beberapa cara mencegah hipertensi kehamilan antara lain:

1. Memperbaiki Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan seimbang, olahraga teratur, berhenti merokok, dan hindari konsumsi alkohol, dapat membantu menurunkan risiko hipertensi kehamilan.

2. Mengontrol Tekanan Darah

Ibu hamil sebaiknya melakukan cek tekanan darah secara teratur untuk mengukur risiko hipertensi kehamilan. Jika sudah terdiagnosis dengan hipertensi kehamilan, ibu hamil sebaiknya mendapat pengan dan bimbingan medis dari dokter.

3. Menghindari Stress

Stress berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari stres dalam kegiatan sehari-hari dan tetap tenang dan santai.

4. Kontrol Asupan Garam

Asupan garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya, ibu hamil menghindari makanan yang mengandung garam tinggi, misalnya makanan olahan dan makanan cepat saji.

Kesimpulan

Hipertensi kehamilan adalah kondisi yang memperburuk kesehatan ibu hamil dan berisiko pada janin. Terdapat beberapa faktor penyebab dan cara mencegah hipertensi kehamilan, antara lain menjaga gaya hidup sehat, mengontrol tekanan darah secara teratur, menghindari stres, dan mengontrol penggunaan garam. Jika anda menjalani kehamilan dan mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pengan dan pemeriksaan secara rutin.