Darah Tinggi Ternyata Menjadi Penyebab Keguguran: Kenali Faktor Risikonya
Kehamilan menjadi masa yang paling menyenangkan bagi seorang wanita. Namun, di balik kebahagiaan itu terdapat tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kesehatan ibu selama kehamilan. Darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan serius yang berdampak pada kehamilan.
Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis ketika tekanan darah meningkat secara signifikan. Tanda-tanda umum dari kondisi ini adalah sakit kepala, penglihatan kabur, peningkatan protein dalam urin, dan kemerahan pada wajah atau leher. Hampir sepertiga dari ibu hamil mengalami hipertensi, dan kondisi ini dapat memengaruhi ibu dan bayi.
Hipertensi selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan ibu dan bayi, termasuk keguguran. Keguguran adalah kehilangan janin sebelum usia kehamilan 20 minggu. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan trauma bagi seorang ibu dan keluarga.
Faktor Risiko Keguguran Akibat Hipertensi
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan keguguran akibat hipertensi selama kehamilan. Beberapa faktor tersebut antara lain:
1. Usia Tinggi
Kehamilan di usia yang lebih tua meningkatkan risiko hipertensi selama kehamilan dan keguguran.
2. Obesitas
Wanita yang mengalami obesitas sebelum hamil cenderung lebih sulit mengendalikan tekanan darah selama kehamilan sehingga meningkatkan risiko keguguran.
3. Riwayat Hipertensi Keluarga
Wanita yang memiliki riwayat hipertensi keluarga atau ibu hamil yang mengalami hipertensi saat hamil sebelumnya berisiko mengalami keguguran akibat hipertensi.
4. Merokok
Merokok selama kehamilan dapat memperburuk kondisi hipertensi dan meningkatkan risiko keguguran.
5. Multiple Pregnancy
Kehamilan kembar atau lebih meningkatkan risiko hipertensi dan keguguran.
6. Kesehatan Mental Ibunya
Stres, depresi, dan ketidakseimbangan mental lainnya dapat memengaruhi tekanan darah dan meningkatkan risiko keguguran akibat hipertensi.
7. Kelainan Kardiovaskular
Mempunyai riwayat penyakit jantung, ginjal atau diabetes menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi selama kehamilan sehingga meningkatkan risiko keguguran.
8. Kelainan Janin
Kondisi janin seperti keterbelakangan, kelainan kromosom dan cacat lahir lainnya dapat menyebabkan keguguran.
Mengurangi Risiko Keguguran Akibat Hipertensi
Meskipun ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan keguguran akibat hipertensi, ada berbagai cara untuk mengurangi risiko tersebut. Beberapa cara ini antara lain:
1. Periksakan Kesehatan Secara Teratur
Pemeriksaan kesehatan yang teratur termasuk pengukuran tekanan darah adalah kunci untuk mengidentifikasi penyakit hipertensi pada tahap awal sehingga terapi yang tepat dapat dilakukan.
2. Hindari Merokok
Hentikan kebiasaan merokok dan hindari terpapar asap rokok.
3. Menjaga Berat Badan yang Sehat
Menjaga berat badan sehat dengan pola makan yang seimbang dan olahraga teratur.
4. Konsumsi Suplemen Asam Folat
Konsumsi suplemen asam folat dapat mengurangi risiko keguguran dan meningkatkan kesehatan bayi.
5. Mengurangi Stres
Praktik relaksasi seperti yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi stres dan ansietas yang dapat memperburuk tekanan darah dan meningkatkan risiko keguguran.
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin memerlukan pengan spesialis untuk mengendalikan tekanan darah selama kehamilan. Perawatan ini termasuk pengan hipertensi dengan -an. Mahasiswa kedokteran atau pasien dapat mencari informasi lebih lanjut tentang pengan hipertensi dengan mempelajari tag HTML h1 untuk situs web dokter.
Kesimpulan
Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis yang umum dijumpai selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan ibu dan bayi, termasuk keguguran. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan keguguran akibat hipertensi selama kehamilan antara lain usia tinggi, obesitas, riwayat hipertensi keluarga, merokok, kehamilan kembar, kesehatan mental ibu, kelainan kardiovaskular, dan kelainan janin. Metode pengurangan risiko meliputi pemeriksaan kesehatan yang teratur, menghindari merokok, menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi suplemen asam folat, dan mengurangi stres. Adanya edukasi akan kondisi hipertensi selama kehamilan serta pengan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.