Decoding Hypertension: Understanding High Blood Pressure in Medical Terminology

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi medis yang sering ditemukan di kalangan masyarakat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang hipertensi, pengertian, penyebab, faktor risiko, gejala, diagnosis, dan pengan. Kita juga akan membahas tentang istilah dan jargon medis yang digunakan dalam dunia medis yang berkaitan dengan hipertensi.

Apa Itu Hipertensi?

Tekanan darah adalah tekanan yang diukur pada saat darah mengalir melalui pembuluh darah. Tekanan darah yang normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Namun, tekanan darah dapat menjadi tinggi atau rendah.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi saat tekanan di arteri Anda tinggi. Tekanan darah diukur dengan dua angka yaitu tekanan sistol dan diastol. Tekanan sistol adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan pada saat jantung beristirahat atau antara denyut nadi.

Menurut American Heart Association, hipertensi terjadi saat tekanan sistol lebih besar dari 130 mmHg dan tekanan diastol lebih besar dari 80 mmHg. Hipertensi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu hipertensi primer atau esensial dan hipertensi sekunder.

Hipertensi Primer atau Esensial

Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak memiliki penyebab yang jelas atau dapat diidentifikasi. Ini adalah jenis hipertensi yang paling umum dan sering terjadi pada orang dewasa.

Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain seperti penyakit ginjal, gangguan hormonal, atau penggunaan -an tertentu.

Penyebab Hipertensi

Penyebab hipertensi tidak selalu jelas atau dapat diidentifikasi. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.

Faktor Risiko Hipertensi

– Usia: Risiko terjadinya hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia
– Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang menderita hipertensi, maka risiko Anda juga meningkat
– Obesitas: Berat badan yang berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi
– Gaya Hidup: Merokok, kurang berolahraga, dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi
– Diabetes: Diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi
– Kolesterol Tinggi: Kolesterol tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.

Gejala Hipertensi

Kebanyakan orang dengan hipertensi tidak memiliki gejala awal yang jelas. Kondisi ini sering kali tidak terdeteksi sampai seseorang melakukan tes tekanan darah. Namun, beberapa orang dengan hipertensi dapat merasakan gejala seperti:

– Pusing
– Pusing kepala
– Gangguan penglihatan
– Sakit kepala
– Sulit bernapas
– Sakit dada

Hipertensi yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Diagnosis Hipertensi

Tekanan darah Anda dapat diukur oleh dokter menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer. Tekanan darah diukur dalam mmHg dengan dua angka yaitu tekanan sistol dan diastol.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga melakukan tes tambahan seperti tes darah, urin, dan EKG untuk menentukan penyebab hipertensi.

Pengan Hipertensi

Pengan untuk hipertensi tergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda dan penyebab hipertensi. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola hipertensi:

– Mengubah gaya hidup: Mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam, berhenti merokok, dan meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu mengelola hipertensi
– Obat-an: Jika perubahan gaya hidup tidak membantu mengelola hipertensi, dokter mungkin meresepkan -an antihipertensi seperti diuretik, ACE inhibitor, atau beta-blocker. Obat-an ini dapat membantu menurunkan tekanan darah Anda.

Istilah dan Jargon Medis yang Berkaitan dengan Hipertensi

Dalam dunia medis, ada banyak istilah dan jargon yang berhubungan dengan hipertensi. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Angina

Angina adalah nyeri atau ketidaknyamanan di dada yang disebabkan oleh kurangnya pasokan darah ke otot jantung.

2. Atherosclerosis

Atherosclerosis adalah kondisi di mana arteri Anda menjadi keras dan tersumbat oleh plak lemak.

3. Brachial Artery

Arteri brakialis adalah arteri utama yang membawa darah ke lengan atas.

4. Beta-blocker

Beta-blocker adalah yang digunakan untuk mengurangi tekanan darah dengan memperlambat detak jantung dan menurunkan kontraksi jantung.

5. Diastole

Diastole adalah fase relaksasi jantung di antara denyut nadi.

6. EKG

EKG atau elektrokardiogram adalah tes yang menggunakan elektroda untuk merekam aktivitas listrik jantung.

7. Enzim Pengubah Angiotensin

Enzim pengubah angiotensin adalah enzim yang memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah dengan mengubah angiotensin menjadi zat yang mengencangkan pembuluh darah.

8. Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi di mana jantung gagal memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

9. Gangguan Metabolik

Gangguan metabolik adalah kondisi di mana organ atau sistem tubuh Anda tidak dapat menghasilkan atau memecah bahan kimia dengan benar.

10. Hipertrofi Ventrikel

Hipertrofi ventrikel adalah kondisi di mana otot ventrikel jantung menjadi tebal karena bekerja terlalu keras dalam memompa darah.

11. Infark Miokard

Infark miokard adalah kondisi di mana bagian jantung mengalami kerusakan permanen akibat pasokan darah yang terhambat.

12. Iskemia

Iskemia adalah kondisi di mana pasokan darah ke organ atau jaringan terbatas atau terhambat.

13. PAD

PAD atau penyakit arteri perifer adalah kondisi di mana arteri di luar jantung dan otak terhambat oleh plak lemak.

14. Pre-eklamsia

Pre-eklamsia adalah kondisi serius yang terjadi selama kehamilan dan menyebabkan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ.

15. Sistolik

Sistolik adalah tekanan darah yang terjadi saat jantung memompa darah.

Kesimpulan

Hipertensi adalah kondisi medis yang sering ditemukan di kalangan masyarakat dan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian. Ada banyak faktor risiko dan gejala yang berkaitan dengan hipertensi.

Dalam dunia medis, ada banyak istilah dan jargon yang berkaitan dengan hipertensi seperti angina, atherosclerosis, beta-blocker, diastole, EKG, dan banyak lainnya. Penting bagi Anda untuk memahami istilah dan jargon ini jika Anda sedang mengalami hipertensi atau sedang dalam proses pengan.