Kaitan dan Dampak Darah Tinggi pada Demam: Mitos atau Fakta?

Kaitan dan Dampak Darah Tinggi pada Demam: Mitos atau Fakta?

Banyak orang yang menganggap bahwa demam dan darah tinggi adalah dua penyakit yang berbeda dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Namun, apakah benar demikian? Dalam artikel ini, akan dibahas kaitan dan dampak darah tinggi pada demam serta mitos dan fakta yang berkaitan dengan kedua penyakit tersebut.

Kaitan Darah Tinggi pada Demam

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kaitan darah tinggi pada demam, kita perlu mengerti terlebih dahulu apa itu darah tinggi dan demam.

Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang selalu berada di atas angka normal, yaitu 120/80 mmHg. Penyebab dari darah tinggi bisa bermacam-macam, mulai dari faktor genetik, pola makan yang tidak sehat, hingga gaya hidup yang kurang aktif.

Sementara itu, demam adalah kondisi di mana suhu tubuh meningkat melebihi suhu normal. Umumnya, suhu normal tubuh manusia adalah antara 36 hingga 37,2 derajat Celsius. Namun, ketika seseorang mengalami demam, suhu tubuh bisa mencapai 38 hingga 40 derajat Celsius. Demam sendiri disebabkan oleh infeksi, baik itu virus atau bakteri.

Lalu, bagaimana kaitan antara darah tinggi dan demam? Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Larry E. Woods dan rekan-rekannya pada tahun 2009, diketahui bahwa orang yang mengalami demam memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami lonjakan tekanan darah. Hal tersebut terjadi karena demam dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga memperburuk kondisi darah tinggi yang sudah ada.

Selain itu, beberapa -an yang digunakan untuk mengi demam juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Contohnya, parasetamol yang umum digunakan untuk mengurangi demam ternyata dapat menaikkan tekanan darah pada sebagian orang yang mengonsumsinya.

Dampak Darah Tinggi pada Demam

Selain kaitan antara darah tinggi dan demam, ternyata juga ada dampak dari darah tinggi pada kondisi demam seseorang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open pada tahun 2016 mendapatkan bahwa orang yang mengalami demam dan memiliki tekanan darah yang tinggi cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi dari infeksi yang mereka alami.

Hal ini terjadi karena darah tinggi dapat memperburuk kerja jantung, sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatasi infeksi. Selain itu, darah tinggi juga dapat memengaruhi sirkulasi darah dan menurunkan kemampuan tubuh dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Mitos dan Fakta

Selain kaitan dan dampak darah tinggi pada demam, masih ada beberapa mitos dan fakta yang perlu kita ketahui mengenai kedua penyakit tersebut.

1. Mitos: Demam dapat menyebabkan hipertensi
Fakta: Demam dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah, tapi bukan berarti bisa menyebabkan hipertensi. Penggunaan -an untuk menurunkan demam biasanya sudah cukup untuk mengatasi lonjakan tekanan darah yang terjadi.

2. Mitos: Darah tinggi dapat menyebabkan demam
Fakta: Darah tinggi tidak menyebabkan demam. Namun, orang yang memiliki tekanan darah yang tinggi cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi dari infeksi yang mereka alami.

3. Mitos: Orang dengan darah tinggi tidak boleh minum demam
Fakta: Orang dengan darah tinggi tetap dapat minum demam, namun harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Beberapa demam yang mengandung aspirin atau ibuprofen dapat memperburuk tekanan darah, sehingga harus dihindari.

4. Mitos: Demam bisa sembuh dengan minum demam saja
Fakta: Obat demam dapat membantu menurunkan suhu tubuh, tapi tidak dapat mengatasi penyebab demam. Oleh karena itu, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengan yang tepat.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita sudah membahas kaitan dan dampak darah tinggi pada demam serta mitos dan fakta yang berkaitan dengan kedua penyakit tersebut. Kaitan antara darah tinggi dan demam memang ada, dan demam dapat memperburuk kondisi darah tinggi yang sudah ada. Sementara itu, darah tinggi juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatasi infeksi dan menurunkan kemampuan tubuh dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami kondisi darah tinggi dan demam, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengan yang tepat. Jangan lupa juga untuk rajin kontrol tekanan darah dan menjaga pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya hipertensi.