Laju Endap Darah Tinggi Peningkatan Risiko Covid-19: Understanding the Link

Laju endap darah tinggi (LED) adalah tes laboratorium yang biasanya digunakan untuk mengukur tingkat inflamasi dalam tubuh. LED adalah hasil dari jumlah eritrosit yang berada dalam darah dan waktu yang dibutuhkan sel darah merah untuk menetap di dasar tabung. LED yang tinggi dapat menjadi tanda adanya peradangan di dalam tubuh.

Pentingnya tes LED meningkat selama pandemi COVID-19 karena ada bukti yang menunjukkan bahwa orang dengan LED yang lebih tinggi mungkin mengalami peningkatan risiko untuk terkena infeksi parah COVID-19.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang laju endap darah tinggi dan bagaimana tingkat LED dapat mempengaruhi risiko COVID-19. Kita juga akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengontrol inflamasi dalam tubuh dan mengurangi faktor risiko COVID-19.

Apa itu Laju Endap Darah Tinggi (LED)?

LED biasanya dapat menjadi tanda adanya peradangan dalam tubuh. Saat sel darah merah merespon peradangan, garis keliling sel darah merah dapat kemudian menjuntai. Ini memungkinkan sel-sel merah untuk lebih cepat menetap di dasar tabung, yang disebut laju endap darah (LED).

LED diukur dalam milimeter per jam (mm / jam), dan tes LED adalah tes yang sederhana yang dapat dikumpulkan pada kunjungan kesehatan rutin. Tes ini dilakukan dengan menggunakan sampel darah, yang ditempatkan di dalam tabung kaca dan kemudian dibiarkan berdiri selama satu jam.

Setelah waktu tertentu, teknisi laboratorium memeriksa garis fluks sel darah merah yang telah menetap di dasar tabung dan kemudian melaporkan hasilnya dalam satuan mm / jam. Tes LED biasanya dilakukan sebagai bagian dari tes darah yang lebih luas, yang dikenal sebagai tes darah lengkap (CBC).

Apa Saja Penyebab LED Tinggi?

LED yang tinggi dapat terjadi karena berbagai alasan. Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan LED tinggi:

– Artritis: Artritis adalah kondisi otot dan sendi yang menyebabkan peradangan. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan inflamasi dalam tubuh dan menyebabkan LED yang tinggi.

– Infeksi: Infeksi, seperti pneumonia atau infeksi virus, dapat menyebabkan inflamasi dan peningkatan LED.

– Kanker: Beberapa jenis kanker dapat menyebabkan peningkatan LED. Kanker juga dapat meningkatkan risiko penyakit radang kronis.

– Anemia: Anemia adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang kekurangan sel darah merah. Ini dapat menyebabkan peningkatan LED karena kurangnya sel darah merah yang menyebabkan LED menjadi lebih lambat.

– Gangguan pembekuan darah: Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau leukemia, juga dapat menyebabkan LED tinggi.

Bagaimana LED Tinggi Meningkatkan Risiko COVID-19?

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa orang dengan LED yang lebih tinggi mungkin mengalami peningkatan risiko COVID-19 yang lebih parah. Pada awal pandemi, penelitian awal menunjukkan bahwa pasien COVID-19 dengan kadar LED tinggi mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami efek buruk dari penyakit tersebut.

Menurut Dr. Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, pasien COVID-19 dengan kadar LED tinggi mungkin memiliki lebih banyak peluang untuk mengalami komplikasi. Ini karena tingkat inflamasi yang tinggi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan respons yang berlebihan pada virus corona.

Studi lain juga menunjukkan bahwa tingkat inflamasi yang tinggi dalam tubuh dapat membantu virus corona menyebar lebih cepat. Pandemi COVID-19 juga menunjukkan bahwa orang yang lebih tua dan orang yang memiliki kondisi medis yang mendasar, seperti hipertensi atau diabetes, mungkin lebih rentan terhadap infeksi COVID-19.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol kadar LED dan mengurangi faktor risiko COVID-19 pada awalnya. Ini dapat membantu melindungi kesehatan dan mencegah komplikasi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Bagaimana Cara Mengontrol Inflamasi Tubuh?

Ada beberapa cara untuk mengontrol inflamasi dalam tubuh dan mengurangi faktor risiko COVID-19. Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk mengontrol inflamasi tubuh:

1. Konsumsi Makanan Anti-Inflamasi

Makanan yang kaya akan antioksidan dan asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Beberapa contoh makanan ini termasuk bawang putih, blueberry, kale, minyak zaitun, kedelai, dan ikan berlemak. Hindarilah makanan olahan berat dan makanan siap saji, yang dapat menyebabkan peradangan.

2. Kurangi Stres

Tekanan dan stres dapat memicu inflamasi dalam tubuh. Cobalah untuk menemukan teknik pengurangan stres yang dapat membantu Anda mengendalikan emosi dan meningkatkan kesehatan. Beberapa cara menurunkan stres adalah dengan meditasi, yoga, terapi pijat, dan olahraga.

3. Tingkatkan Olahraga

Olahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko peradangan. Cobalah untuk melakukan olahraga aerobik, seperti berlari atau bersepeda, beberapa kali seminggu. Olahraga juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

4. Hindari Merokok dan Alkohol Berlebihan

Merokok dan minum alkohol dalam jumlah berlebihan dapat memicu inflamasi dalam tubuh. Hindari merokok dan mengurangi konsumsi alkohol untuk mencegah peradangan dan meningkatkan kesehatan tubuh.

5. Periksa Kadar LED secara Teratur

Periksakan kadar LED secara teratur dengan dokter Anda. Ini dapat membantu Anda mengontrol inflamasi dalam tubuh dan mengurangi risiko COVID-19. Jika LED Anda tinggi, dokter Anda dapat melakukan lebih banyak tes untuk menemukan penyebabnya dan membantu Anda mengontrol inflamasi dalam tubuh.

Kesimpulan

Laju endap darah tinggi (LED) dapat menjadi tanda adanya peradangan dalam tubuh. Orang dengan LED yang lebih tinggi mungkin mengalami peningkatan risiko COVID-19 yang lebih parah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol inflamasi dalam tubuh dan mengurangi faktor risiko COVID-19.

Ada beberapa cara untuk mengontrol inflamasi dalam tubuh, seperti konsumsi makanan anti-inflamasi, mengurangi stres, meningkatkan olahraga, menghindari merokok dan alkohol berlebihan, dan memeriksa LED secara teratur dengan dokter Anda. Jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasar atau kadang-kadang khawatir tentang LED Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda tentang cara mengurangi risiko COVID-19 dan mengontrol inflamasi dalam tubuh.