Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis yang didapatkan ketika tekanan darah seseorang terus naik di atas normal. Darah tinggi dapat menyebabkan banyak komplikasi yang serius dalam tubuh seperti serangan jantung, stroke bahkan kematian. Hal ini menjadikan hipertensi sebagai musuh utama kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali bahaya darah tinggi dan upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah yang terus menerus meningkat di atas 140/90 mmHg. Kondisi ini sering kali tidak terlihat dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika tekanan darah terus meningkat, maka kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ penting di dalam tubuh seperti jantung dan pembuluh darah. Hipertensi juga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai kondisi medis seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan bahkan kebutaan.
Darah tinggi ternyata menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian di seluruh dunia. Kebanyakan kasus hipertensi menimpa mereka yang telah mencapai usia 40 tahun ke atas, tetapi sekarang kasus hipertensi terus meningkat di antara orang muda dan bahkan anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bahaya dari hipertensi dan upaya untuk mencegahnya.
Hipertensi tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Namun, jika darah tinggi sudah berada pada fase yang sulit dikendalikan, maka berbagai gejala dapat muncul, seperti sakit kepala, pusing, mual dan muntah. Selain itu, sering merasa lelah, sesak napas, dan pandangan berkabut juga dapat menjadi tanda dari hipertensi.
Hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, seperti:
1. Jantung: Tekanan darah yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri jantung dan memperburuk fungsi jantung. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena gagal jantung, serangan jantung, dan aritmia.
2. Pembuluh darah: Hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri dan penumpukan plak aterosklerotik. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena stroke, aneurisma, dan penyakit arteri perifer.
3. Otak: Tekanan darah yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang terdapat di otak. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena stroke, penyakit Alzheimer dan Parkinson.
4. Ginjal: Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada arteri dan pembuluh darah di ginjal. Hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal dan meningkatkan risiko terkena gagal ginjal.
Dalam beberapa kasus, hipertensi juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti:
1. Serangan jantung: Ketika pembuluh darah yang menuju jantung menjadi sempit atau tersumbat, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung.
2. Stroke: Hipertensi dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko terkena stroke.
3. Kebutaan sementara atau permanen: Tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata dan menyebabkan kebutaan.
4. Gagal ginjal: Tekanan darah yang tinggi dapat memberi tekanan ekstra pada ginjal dan menyebabkan kerusakan.
5. Sindrom metabolik: Ini adalah kondisi yang melibatkan kombinasi darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan resistensi insulin. Orang dengan sindrom metabolik lebih rentan terhadap obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Hal-hal apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga tekanan darah agar tetap normal?
Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, kita harus menjalani gaya hidup yang sehat dengan melakukan beberapa perubahan pada pola makan dan rutinitas harian. Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan:
1. Menjaga pola makan yang sehat: Memilih makanan sehat seperti buah, sayuran, dan makanan rendah kolesterol dan kalori dapat membantu menurunkan tekanan darah.
2. Meningkatkan aktivitas fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.
3. Menjaga berat badan yang sehat: Kegemukan dan obesitas dapat meningkatkan risiko terkena darah tinggi.
4. Mengurangi konsumsi alkohol dan merokok: Konsumsi alkohol dan merokok dapat merusak arteri dan membahayakan kesehatan jantung.
5. Mengatur stres: Tekanan dan stres emosional dapat meningkatkan tekanan darah. Maka perlu dikelola dan dikendalikan.
6. Mengambil -an sesuai petunjuk dokter: Beberapa dapat membantu menurunkan tekanan darah, jika sudah mulai naik terlalu tinggi.
Darah tinggi dapat membahayakan kesehatan tubuh dan bahkan mematikan. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau tekanan darah kita dan berbicara dengan dokter tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan hipertensi. Dalam kasus yang parah, -an dan terapi medis mungkin diperlukan untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Oleh sebab itu, upaya untuk menjaga kesehatan sangat penting agar kita terhindar dari resiko penyakit dan komplikasi yang tidak diinginkan.