Mengapa Darah Tinggi pada Usia 20-an Perlu Mendapatkan Perhatian Khusus?

Mengapa Darah Tinggi pada Usia 20-an Perlu Mendapatkan Perhatian Khusus?

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi mencapai 25,8% pada orang dewasa. Hipertensi atau darah tinggi menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Mungkin kita berpikir bahwa hipertensi hanya dialami oleh orang-orang yang sudah berusia tua. Namun, kini semakin banyak orang muda yang telah didiagnosis menderita hipertensi. Bahkan, menurut penelitian dari Journal of the American Medical Association (JAMA), sebanyak 19% orang berusia 24-32 tahun mengalami hipertensi. Lantas, mengapa darah tinggi pada usia 20-an perlu mendapatkan perhatian khusus?

Penyebab Hipertensi Pada Usia 20-an

Pertama, kita perlu mengetahui apa penyebab hipertensi pada usia 20-an. Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya hipertensi pada usia muda, yaitu:

1. Pola makan tidak seimbang

Kebiasaan makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan cepat saji, gorengan, dan makanan dengan kandungan gula tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

2. Kebiasaan merokok

Rokok merupakan penyebab lain dari hipertensi pada usia muda. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah sehingga rentan terkena penyakit hipertensi.

3. Aktivitas fisik yang tidak mencukupi

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kegiatan fisik dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit hipertensi.

4. Stres

Stres dapat memicu terjadinya hipertensi. Saat tubuh mengalami stres, hormon kortisol diproduksi yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Dampak Hipertensi Pada Usia 20-an

Kedua, mengapa darah tinggi pada usia 20-an perlu mendapatkan perhatian khusus? Hal ini karena hipertensi pada usia muda dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan, seperti:

1. Penyakit jantung koroner

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri jantung dan mengakibatkan penyakit jantung koroner.

2. Stroke

Hipertensi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke, terutama jika ada faktor risiko lain seperti merokok dan diabetes.

3. Gangguan ginjal

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah ginjal yang menyebabkan fungsi ginjal menurun.

4. Masalah kehamilan

Hipertensi pada wanita hamil dapat menyebabkan komplikasi pada janin seperti pertumbuhan serebral, kelahiran prematur, dan masalah kesehatan lainnya.

Cara Mencegah Hipertensi Pada Usia 20-an

Lalu, apa yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi pada usia 20-an? Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:

1. Menjaga pola makan yang sehat

Makanlah makanan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan. Hindari makanan yang mengandung garam dan lemak.

2. Berhenti merokok

Berhentilah merokok dan hindari tembakau. Hal ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit hipertensi.

3. Aktivitas fisik yang cukup

Lakukanlah aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, atau berenang selama 30 menit setiap hari. Hal ini dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.

4. Kelola stres

Cara yang efektif untuk mengelola stres yaitu dengan meditasi, olahraga, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti menggambar atau menulis.

Penanganan Hipertensi Pada Usia 20-an

Bagaimana jika seseorang telah didiagnosis menderita hipertensi pada usia 20-an? Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:

1. Mengubah pola hidup

Mengubah pola hidup seperti menjaga pola makan yang sehat, berhenti merokok, dan meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan tekanan darah.

2. Minum

Dokter dapat meresepkan untuk menurunkan tekanan darah untuk pasien dengan hipertensi. Biasanya yang diberikan adalah diuretik, ACE inhibitor, atau beta blocker.

3. Menjalani terapi

Pasien dengan hipertensi dapat menjalani terapi sebagai pendukung pengan seperti terapi latihan fisik atau terapi relaksasi.

Kesimpulan

Hipertensi atau darah tinggi pada usia 20-an menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Pola hidup yang tidak sehat seperti makanan tidak seimbang, merokok, stres, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko hipertensi pada usia muda. Untuk mencegah penyakit hipertensi pada usia 20-an, perlu dilakukan perubahan pola hidup yang lebih sehat dan aktif. Jika telah didiagnosis dengan hipertensi, sebaiknya jalani pengan dan perubahan pola hidup secara teratur. Hal ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal pada usia muda.