Darah tinggi atau hipertensi merupakan masalah kesehatan yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Hipertensi pada ibu hamil bisa menjadi suatu kondisi yang berat dan serius seperti eklampsia. Eklampsia adalah kondisi yang terjadi ketika hipertensi pada ibu hamil tidak terkontrol dan menyebabkan timbulnya kejang-kejang atau kehilangan kesadaran.
Eklampsia merupakan suatu kondisi darurat yang memerlukan penanganan medis yang cepat dan tepat agar tidak mengancam nyawa ibu dan janin dalam kandungan. Berikut ini adalah tindakan yang tepat dan cepat untuk mengatasi eklampsia pada ibu hamil dengan hipertensi tinggi.
1. Mengevaluasi dan memantau tekanan darah
Langkah pertama dalam menghadapi eklampsia adalah mengevaluasi tekanan darah ibu hamil dan memantau tekanan darah selama kehamilan. Jika tekanan darah meningkat secara signifikan, perlu dilakukan penanganan yang tepat agar tekanan darah kembali normal dan terhindar dari risiko eklampsia.
2. Menjaga asupan gizi
Nutrisi yang cukup dan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil yang mengalami hipertensi. Makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein harus menjadi bagian dari makanan sehari-hari ibu hamil agar kebutuhan nutrisi terpenuhi.
3. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup juga diperlukan untuk menjaga kesehatan dan mencegah eklampsia. Kehamilan bisa membuat ibu hamil merasa lelah, jadi cukup tidur dan istirahatlah setiap hari.
4. Menghindari stress
Stres bisa memperparah kondisi hipertensi pada ibu hamil dan meningkatkan risiko eklampsia. Carilah cara yang tepat untuk mengatasi stress seperti berolahraga, yoga, meditasi atau melihat dokter untuk mendapatkan yang tepat jika perlu.
5. Memeriksakan diri secara teratur
Periksakan diri secara teratur dan jangan lewatkan jadwal periksa. Deteksi dini eklampsia dapat dilakukan melalui pemeriksaan rutin, sehingga dapat segera ditangani dengan baik oleh dokter.
6. Menjaga tekanan darah dengan antihipertensi
Jika anda mengalami hipertensi selama kehamilan, dokter mungkin akan memberikan antihipertensi untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Namun, antihipertensi harus dikonsumsi secara benar dan teratur.
7. Memberikan magnesium sulfat saat kondisi eklampsia
Magnesium sulfat adalah yang diberikan untuk mencegah dan mengatasi eklampsia. Obat ini diminum melalui infus dan diberikan secara teratur sesuai dengan dosis yang tepat.
8. Cuci darah dengan metode Hemosorpsi
Jika tekanan darah terus meningkat bahkan setelah menjalani pengan, maka hemodialisis dengan metode Hemosorpsi atau Plasmaferesis dapat dilakukan. Terkonsep sebagai terapi pengganti ginjal yang dapat membantu mengatasi eklampsia.
9. Tindakan pembedahan darurat
Tindakan pembedahan dapat dilakukan sebagai upaya terakhir jika atau pengan lainnya tidak cukup efektif menangani eklampsia. Sebuah operasi Caesar dapat membantu mengeluarkan anak dari kandungan untuk melindungi bayi dari ancaman kejang-kejang.
Kesimpulan
Eklampsia merupakan suatu kondisi darurat yang memerlukan penanganan medis yang cepat dan tepat agar tidak mengancam nyawa ibu dan janin dalam kandungan. Setiap ibu hamil yang mengalami hipertensi perlu menjalani periksa secara rutin dan memeriksakan diri ke dokter terdekat. Lakukan tindakan-tindakan yang tepat dan sesuai dengan petunjuk dokter agar dapat terhindar dari risiko eklampsia dan menjaga kesehatan anda serta janin yang dikandung.