h1 {
text-align: center;
font-size: 36px;
color: #006699;
margin-top: 40px;
}
p {
font-size: 18px;
line-height: 1.5;
text-align: justify;
}
img {
display: block;
margin: 20px auto;
max-width: 100%;
}
Mengenal Fakta Medis di Balik Meningkatnya Rate Darah Tinggi
Darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi medis di mana tekanan darah seseorang di atas normal. Sebenarnya, hipertensi merupakan problem kesehatan yang umum terjadi di masyarakat. Menurut data WHO, setidaknya 1 dari 3 orang dewasa di seluruh dunia mengalami hipertensi. Kendati begitu, sebagian besar orang justru tidak mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi karena gejalanya cukup samar dan tidak kentara.
Beberapa faktor dapat memicu terjadinya peningkatan tekanan darah seseorang. Faktor yang sering terjadi seperti stres, gaya hidup tidak sehat, pola makan yang salah, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik. Namun, faktor medis juga bisa memengaruhi terjadinya hipertensi. Faktor medis ini cukup kompleks dan membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang fakta medis di balik meningkatnya rate darah tinggi.
Anatomi Manusia dan Mekanismenya
Untuk memahami faktor medis di balik hipertensi, terlebih dahulu perlu dipahami anatomi manusia dan mekanismenya. Secara umum, dalam tubuh manusia, terdapat pembuluh darah yang terdiri dari pembuluh arteri dan pembuluh vena. Pembuluh darah ini menyalurkan darah ke seluruh tubuh. Pada kondisi normal, tekanan darah manusia berkisar antara 120/80 mmHg.
Setiap kali jantung mengalami kontraksi, tekanan darah akan meningkat dan disebut dengan tekanan sistolik. Setelah jantung kembali ke kondisi normal, tekanan darah juga akan kembali ke kondisi semula dan disebut dengan tekanan diastolik. Jika tekanan darah seseorang selalu di atas 140/90 mmHg, maka bisa dikatakan orang tersebut mengalami hipertensi.
Bagaimana hipertensi dapat terjadi? Penyebab utama hipertensi adalah karena adanya hambatan atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga, jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, terdapat jugae beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi meskipun tidak ada penyempitan pembuluh darah. Faktor-faktor itu dapat dibagi menjadi faktor medis dan faktor non-medis.
Faktor Medis yang Mempengaruhi Hipertensi
Faktor medis yang mempengaruhi hipertensi meliputi :
1. Kelainan pada Ginjal
Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia. Namun, bila ginjal tidak berfungsi dengan baik akibat kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau penyakit ginjal kronis, maka hal itu dapat memicu terjadinya hipertensi.
2. Gangguan pada Hormon Tiroid
Thyroid merupakan kelenjar yang terletak di bagian depan leher dan memiliki fungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Gangguan atau disfungsi pada kelenjar ini dapat memicu terjadinya hipertensi.
3. Sleep Apnea
Apnea tidur adalah gangguan tidur di mana penderita mengalami kegagalan bernafas dalam beberapa detik hingga menit selama tidur. Gangguan ini dapat memicu munculnya hipertensi.
4. Obesitas atau Berat Badan Berlebih
Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas akan memiliki risiko penyakit yang lebih besar, termasuk hipertensi. Penyebabnya adalah karena orang yang kelebihan berat badan biasanya memiliki kadar kolesterol dan asam lemak yang lebih tinggi, dan hal itu dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
5. Diabetes
Diabetes adalah kondisi medis di mana seseorang memiliki kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama. Hal ini dapat merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di sekitar jantung. Dampak akibatnya, tekanan darah akan meningkat dan menyebabkan hipertensi.
Faktor Non-Medis yang Mempengaruhi Hipertensi
Selain faktor medis, terdapat pula faktor non-medis yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi. Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah :
1. Pola Makan yang Tidak Sehat
Makanan yang tinggi garam, kolesterol, dan lemak jenuh dapat menyebabkan hipertensi.
2. Kebiasaan Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan mempengaruhi fungsi jantung.
3. Pola Hidup yang Tidak Sehat
Kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan begadang, dan stres dapat memicu terjadinya hipertensi.
Pencegahan dan Pengan Hipertensi
Mencegah hipertensi lebih mudah daripada menginya. Beberapa cara untuk mencegah hipertensi antara lain dengan menjaga pola makan yang sehat, olahraga rutin, menghindari stres, menjaga berat badan ideal, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol berlebihan.
Jika Anda sudah mengalami hipertensi, Anda harus berhati-hati. Sebab, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Pengan hipertensi biasanya meliputi perubahan pola makan, olahraga rutin, dan konsumsi -an yang diresepkan oleh dokter.
Kesimpulan
Penyebab hipertensi sangatlah kompleks dan terkadang tidak dapat diprediksi. Adapun faktor yang dapat memicu hipertensi meliputi faktor medis dan faktor non-medis. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda dan memperhatikan gaya hidup yang sehat untuk mencegah dari terjadinya hipertensi.