Mengenal Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Mengenal Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Kehamilan merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh wanita. Namun, kehamilan juga diiringi risiko kesehatan ibu dan janin yang perlu diperhatikan dengan serius. Salah satu risiko kesehatan pada kehamilan adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil. Hipertensi bisa terjadi pada ibu hamil di segala usia kehamilan, namun kebanyakan terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Seorang ibu hamil yang menderita hipertensi harus berhati-hati karena dapat menimbulkan komplikasi dan bahkan mengancam jiwa ibu dan janin.

Tekanan darah tinggi pada ibu hamil biasanya tidak memiliki gejala yang spesifik sehingga sulit terdeteksi. Kondisi ini dikenal sebagai hipertensi kehamilan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah secara teratur selama masa kehamilan untuk memastikan keadaan kesehatannya baik-baik saja.

Ketahui Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Tekanan darah tinggi (hipertensi) pada ibu hamil terjadi ketika tekanan darah di atas normal yaitu di atas 140/90 mmHg. Tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi pada janin, seperti kelahiran prematur, pertumbuhan janin terhambat, gangguan pada plasenta dan bahkan kematian janin. Oleh karena itu, jika ibu hamil mengalami gejala-gejala berikut, segera periksakan diri ke dokter :

1. Sakit kepala parah yang tidak bisa diatasi dengan sakit kepala biasa.

2. Sakit perut di atas pusar yang tiba-tiba muncul dan terus menerus. Sakit perut ini terkadang disertai dengan mual, muntah, dan tidak nafsu makan.

3. Pusing dan vertigo yang berlebihan bahkan sampai kesulitan berdiri atau berjalan.

4. Nyeri dada atau sesak napas saat berusaha bernafas.

5. Pembengkakan pada tangan, kaki, dan wajah.

6. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, buta sementara atau dobel.

Dalam kasus yang parah, ibu hamil bisa mengalami kejang atau eklamsia. Kejang atau eklamsia adalah kondisi medis serius di mana ibu hamil mengalami kejang dan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat berdampak fatal pada ibu hamil dan bayinya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala tekanan darah tinggi pada ibu hamil dan segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala tersebut.

Mencegah dan Mengi Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah tekanan darah tinggi pada ibu hamil:

1. Rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah selama kehamilan.

2. Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, terutama makanan yang rendah garam dan lemak.

3. Berolahraga ringan sesuai dengan anjuran dokter.

4. Istirahat yang cukup dan tidur yang teratur.

5. Hindari penggunaan tanpa persetujuan dokter.

6. Hindari stres dan situasi yang membuat gelisah.

Jika tekanan darah tinggi sudah terjadi, dokter dapat memberikan pengan yang sesuai. Pengan biasanya berupa -an yang membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, dokter juga akan memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan janin dengan ketat, terutama jika tekanan darah tidak turun setelah beberapa waktu.

Kesimpulan

Tekanan darah tinggi pada ibu hamil adalah kondisi medis serius yang dapat menimbulkan komplikasi dan bahkan mengancam jiwa ibu dan janin. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala tekanan darah tinggi pada ibu hamil dan segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala tersebut. Selain itu, ibu hamil juga perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur selama masa kehamilan dan menjalani gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, berolahraga ringan dan istirahat yang cukup. Jika tekanan darah tinggi sudah terjadi, dokter dapat memberikan pengan yang sesuai untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.