Mengetahui Perbedaan Gejala Darah Tinggi dan Rendah untuk Mencegah Risiko Kesehatan
Darah yang mengalir lancar di dalam tubuh adalah tanda bahwa kesehatan kita dalam kondisi baik. Namun, apabila terjadi gangguan pada sirkulasi darah, akan timbul berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau rendah. Kedua kondisi tersebut memiliki gejala yang berbeda, oleh karena itu kita perlu mengetahui perbedaan gejala darah tinggi dan rendah agar dapat mengidentifikasi kondisi kesehatan kita dan mencegah risiko kesehatan.
Gejala Darah Tinggi
Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah di dalam arteri meningkat di atas normal. Hipertensi tidak menunjukkan gejala khusus pada tahap awal, namun apabila tidak diatasi, maka akan menimbulkan gejala-gejala berikut:
1. Sakit kepala: Sakit kepala merupakan salah satu gejala umum dari darah tinggi. Kepala akan terasa berdenyut-denyut dan sakit pada bagian depan atau belakang kepala.
2. Kecemasan: Tekanan darah tinggi seringkali membuat penderitanya merasa cemas dan gelisah. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan pada otak yang mempengaruhi emosi.
3. Sesak napas: Gangguan pada sistem sirkulasi darah dapat mempengaruhi fungsi paru-paru sehingga menyebabkan sesak napas.
4. Nyeri dada: Nyeri dada pada penderita hipertensi disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang terjadi di dalam arteri koroner.
5. Gangguan penglihatan: Penderita hipertensi dapat mengalami gangguan penglihatan karena terjadinya kerusakan pada pembuluh darah di dalam mata.
Gejala Darah Rendah
Darah rendah atau hipotensi adalah keadaan ketika tekanan darah di dalam arteri menurun di bawah normal. Seperti halnya darah tinggi, darah rendah juga memiliki gejala yang berbeda-beda, di antaranya:
1. Pusing: Pusing adalah gejala yang paling umum terjadi pada penderita darah rendah. Hal ini disebabkan karena aliran darah yang kurang ke otak.
2. Lemas: Penderita hipotensi seringkali merasa lemas dan mudah merasa letih. Hal ini dikarenakan aliran darah yang tidak cukup untuk memasok kebutuhan energi tubuh.
3. Mual dan muntah: Hipotensi bisa mempengaruhi pencernaan sehingga timbul gejala mual dan muntah.
4. Kedinginan: Penderita hipotensi seringkali merasa kedinginan dan suhu tubuh melebihi batas normal.
5. Nyeri dada: Nyeri dada pada penderita hipotensi dapat terjadi akibat dari gangguan pada sirkulasi darah menuju jantung.
Penyebab Darah Tinggi dan Rendah
Agar dapat mencegah risiko kesehatan akibat darah tinggi dan rendah, kita perlu mengetahui penyebab kedua kondisi tersebut. Adapun penyebab dari darah tinggi dan rendah adalah:
1. Faktor genetik: Hipertensi dan hipotensi dapat diturunkan dari orangtua kepada anak-anaknya.
2. Gaya hidup yang tidak sehat: Pola makan yang tidak sehat, kegemaran merokok dan kurangnya olahraga merupakan faktor risiko penyebab dari hipertensi dan hipotensi.
3. Stres: Stres bisa mempengaruhi tekanan darah karena adanya reaksi yang mengakibatkan kerusakan pada sistem sirkulasi darah.
4. Obesitas: Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah di dalam arteri sehingga berisiko terkena hipertensi.
5. Usia: Tingkat kejadian hipertensi dan hipotensi cenderung meningkat pada usia di atas 40 tahun.
Cara Mencegah Darah Tinggi dan Rendah
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko kesehatan akibat darah tinggi dan rendah yaitu:
1. Konsumsi makanan sehat: Memilih makanan sehat yang mengandung nutrisi dan serat akan membantu menjaga kesehatan dan mencegah hipertensi dan hipotensi.
2. Rutin olahraga: Olahraga secara rutin dapat meningkatkan sirkulasi darah di dalam tubuh sehingga mencegah risiko darah tinggi dan rendah.
3. Istirahat yang cukup: Kurang tidur dapat menyebabkan stress dan tekanan darah tinggi, maka cukupkan waktu tidur minimal tujuh hingga delapan jam sehari.
4. Hindari merokok dan minuman beralkohol: Merokok dan minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah sehingga mencegah darah tinggi dan rendah.
5. Diet rendah natrium: Makanan yang tinggi natrium akan menyebabkan tekanan darah tinggi, maka hindari makanan yang mengandung garam berlebihan.
Dalam rangka menghindari risiko darah tinggi dan rendah, kita perlu memperhatikan gaya hidup dan makanan yang kita konsumsi. Konsumsi makanan yang sehat, rutin berolahraga dan menghindari merokok atau minuman beralkohol bisa membantu melindungi kesehatan diri kita dari risiko darah tinggi dan rendah. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter bila terdapat gejala yang mencurigakan agar dapat segera ditindaklanjuti dengan upaya medis yang tepat.