Menggali Penyebab Darah Tinggi pada Remaja: Kenali Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Tekanan Darah

Menggali Penyebab Darah Tinggi pada Remaja: Kenali Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Tekanan Darah

Darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat dan terus-menerus tinggi. Darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan retinopati diabetik. Hipertensi tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga bisa terjadi pada remaja. Bahkan, menurut Mayo Clinic, hipertensi anak muda menjadi masalah kesehatan masyarakat yang semakin meningkat saat ini.

Peningkatan tekanan darah pada remaja dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, baik itu gaya hidup, faktor lingkungan, maupun keturunan. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan tekanan darah pada remaja.

1. Faktor Keturunan

Faktor keturunan atau genetik dapat mempengaruhi kenaikan tekanan darah pada remaja. Jika ada anggota keluarga yang menderita darah tinggi, remaja tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami hipertensi. Pada beberapa kasus, hipertensi pada remaja bahkan dapat terjadi sejak lahir dan disebabkan oleh kelainan genetik.

2. Obesitas dan kurang aktif

Obesitas atau kegemukan dan kurangnya kegiatan fisik merupakan faktor lingkungan yang berpotensi untuk meningkatkan tekanan darah pada remaja. Remaja yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi atau yang gemar duduk dan kurang melakukan aktivitas fisik, memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami hipertensi.

3. Pola makan yang buruk

Polah makan yang buruk bisa menjadi penyebab utama terjadinya obesitas pada remaja. Makanan yang mengandung lemak jenuh, garam, dan gula bisa meningkatkan risiko terkena darah tinggi. Maka dari itu, makan makanan yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal.

4. Kebiasaan merokok

Merokok secara teratur bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah. Remaja yang merokok memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. Selain itu, merokok juga bisa mempengaruhi pembuluh darah dan jantung, sehingga dapat menyebabkan hipertensi pada remaja.

5. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah pada remaja. Minuman beralkohol yang dikonsumsi terlalu banyak, dapat meningkatkan kadar garam pada tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi.

6. Stres dan kecemasan

Stres dan kecemasan bisa menjadi penyebab terjadinya hipertensi pada remaja. Akibat stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Oleh karena itu, remaja yang sering merasa stres atau cemas, harus belajar cara mengelola emosi mereka dengan benar.

7. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis tertentu, seperti diabetes, masalah ginjal, dan sleep apnea, dapat mempengaruhi kenaikan tekanan darah pada remaja. Jika remaja mengidap kondisi medis tertentu, perlu dilakukan pemeriksaan dan pengan yang tepat untuk membantu menjaga tekanan darah tetap normal.

8. Obat-an tertentu

Beberapa jenis -an, seperti anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), dekongestan, dan kontrasepsi oral, bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah pada remaja. Oleh karena itu, jika remaja mengonsumsi -an tertentu, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi tersebut.

Kesimpulan

Darah tinggi pada remaja merupakan masalah kesehatan yang serius dan harus segera ditangani. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan tekanan darah pada remaja, baik itu faktor genetik, lingkungan, maupun gaya hidup. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya hipertensi, remaja harus menjalani gaya hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan yang sehat, dan menghindari merokok, konsumsi alkohol, serta cara meredakan stres. Selain itu, remaja juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara reguler untuk memastikan tekanan darah mereka tetap normal dan memenuhi kebutuhan kesehatannya.