Pentingnya Kontrol Tekanan Darah Saat Hamil 36 Minggu untuk Mencegah Komplikasi Darah Tinggi

Pada saat hamil, tubuh wanita mengalami banyak perubahan. Salah satu perubahan penting yang terjadi adalah peningkatan tekanan darah. Kondisi ini seringkali disebut dengan hipertensi atau darah tinggi. Jika tidak terkendali, hipertensi saat hamil dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, baik bagi ibu maupun bayi yang dikandungnya. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan tekanan darah pada wanita hamil, terutama pada usia kehamilan 36 minggu. Pada artikel ini, akan dibahas pentingnya kontrol tekanan darah saat hamil 36 minggu untuk mencegah komplikasi darah tinggi.

Apa itu darah tinggi pada wanita hamil?

Tekanan darah juga dikenal sebagai tekanan arteri, adalah tekanan yang dihasilkan oleh aliran darah pada dinding arteri. Ketika tekanan darah mencapai tingkat yang tidak normal, maka disebut hipertensi atau darah tinggi.

Wanita hamil cenderung lebih rentan terhadap darah tinggi karena berbagai perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan. Peningkatan tekanan darah selama kehamilan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti preeklamsia dan eklamsia. Kondisi ini dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan bahkan kematian bagi ibu dan bayi.

Apa yang menyebabkan darah tinggi pada wanita hamil?

Tidak ada sebab pasti yang diketahui mengenai hipertensi pada kehamilan. Namun, beberapa faktor dapat memicu tekanan darah tinggi selama kehamilan. Faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Riwayat keluarga

Jika wanita hamil memiliki riwayat darah tinggi, preeklamsia, atau eklamsia dalam keluarga, maka ia berisiko lebih besar mengalami kondisi yang sama.

2. Obesitas

Wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi selama kehamilan.

3. Usia

Wanita yang hamil di usia yang lebih tua cenderung lebih rentan terhadap hipertensi.

4. Kehamilan pertama

Wanita yang mengalami kehamilan pertama mereka cenderung lebih berisiko mengalami preeklamsia.

5. Kehamilan ganda

Wanita yang hamil dengan lebih dari satu bayi (kembar) juga berisiko lebih tinggi mengalami hipertensi selama kehamilan.

6. Riwayat medis

Wanita yang sebelumnya mengalami masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal atau diabetes, juga dapat lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi selama kehamilan.

Mengapa penting untuk mengendalikan tekanan darah selama kehamilan?

Mengendalikan tekanan darah selama kehamilan sangat penting. Jika hipertensi tidak terkendali, maka dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti:

1. Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi organ dalam tubuh wanita hamil, seperti ginjal, hati, dan otak. Jika tidak dii, maka dapat menyebabkan kerusakan organ permanen atau bahkan kematian.

2. Eklamsia

Eklamsia adalah bentuk yang parah dari preeklamsia yang dapat menyebabkan kejang dan koma. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi.

3. Kelahiran prematur

Ibu dengan hipertensi selama kehamilan lebih rentan melahirkan bayi prematur. Ini dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan bayi, seperti masalah pernapasan, masalah pencernaan, dan bahkan kematian.

4. Pertumbuhan janin terhambat

Hipertensi selama kehamilan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Janin mungkin tidak tumbuh dengan baik dan berisiko lahir dengan berat badan rendah.

5. Kelahiran secara operasi

Jika hipertensi tidak terkendali, maka dapat menyebabkan kelahiran secara operasi (sectio caesaria).

Bagaimana cara mengukur tekanan darah selama kehamilan?

Pengukuran tekanan darah selama kehamilan dilakukan dengan menggunakan manset tekanan darah dan stetoskop atau alat pengukur tekanan darah digital. Tekanan darah biasanya diukur pada lengan atas. Ada dua angka yang diperoleh saat pengukuran tekanan darah, yaitu tekanan sistolik (angka pertama) dan tekanan diastolik (angka kedua). Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung berdenyut, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung beristirahat antara denyut.

Tekanan darah yang normal selama kehamilan adalah kurang dari 120/80 mmHg. Tekanan darah yang lebih tinggi dari angka ini dapat menunjukkan hipertensi.

Bagaimana cara mengendalikan tekanan darah selama kehamilan?

Ada beberapa cara untuk mengendalikan tekanan darah selama kehamilan, yaitu:

1. Perubahan gaya hidup

Wanita hamil dapat mengubah gaya hidup mereka untuk membantu mengendalikan tekanan darah mereka. Contohnya dengan mengonsumsi makanan sehat, melakukan aktivitas fisik dengan teratur, dan menghindari makanan yang mengandung kafein atau natrium tinggi.

2. Obat-an

Jika tekanan darah wanita hamil terlalu tinggi, maka dokter dapat meresepkan -an untuk membantu mengendalikan tekanan darah. Obat yang aman untuk ibu dan bayi selama kehamilan akan diresepkan oleh dokter.

3. Pemantauan teratur

Wanita hamil dengan tekanan darah tinggi harus memantau tekanan darah mereka secara teratur. Hal ini memungkinkan dokter untuk mengetahui bagaimana kondisi ibu dan bayi selama kehamilan dan dapat mengambil tindakan yang diperlukan jika diperlukan.

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Wanita hamil harus menghubungi dokter mereka jika mereka mengalami gejala darah tinggi selama kehamilan. Beberapa gejala darah tinggi yang sering dialami oleh ibu hamil adalah sakit kepala, pandangan kabur, mual dan muntah, sakit perut, dan sakit di bagian atas perut.

Kesimpulan

Hipertensi selama kehamilan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan tekanan darah selama kehamilan, terutama pada usia kehamilan 36 minggu. Kontrol tekanan darah dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, -an, dan pemantauan teratur oleh dokter. Jika Anda mengalami gejala darah tinggi selama kehamilan, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda. Dengan mengendalikan tekanan darah selama kehamilan, ibu dan bayi dapat terhindar dari masalah kesehatan yang serius.