Penyebab Tensi Darah Tinggi pada Ibu Hamil: Faktor-Faktor yang Perlu Diketahui

Penyebab Tensi Darah Tinggi pada Ibu Hamil: Faktor-Faktor yang Perlu Diketahui

Tensi darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi yang biasa terjadi pada orang dewasa. Namun, hipertensi juga bisa terjadi pada ibu hamil. Hipertensi pada ibu hamil dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin. Hal tersebut membutuhkan penanganan segera agar tidak terjadi komplikasi yang berbahaya.

Tensi darah ibu hamil inginnya tetap stabil selama kehamilan. Tensi darah rata-rata untuk wanita hamil sekitar 110/70 mmHg. Namun, hipertensi pada ibu hamil sering terjadi dan menyebabkan risiko yang tinggi bagi ibu dan janin. Penyebab hipertensi pada ibu hamil diantaranya:

1. Tekanan darah tinggi sebelum hamil

Penting bagi wanita untuk memeriksakan tekanan darah sebelum hamil. Bagi ibu hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil, diperlukan pengan untuk menjaga tekanan darah agar tetap stabil selama kehamilan. Jika tidak dii, maka hipertensi dapat membahayakan ibu hamil dan janin.

2. Kelainan ginjal

Ginjal memiliki fungsi untuk menyeimbangkan kandungan garam, cairan, dan elektrolit dalam tubuh. Jika terjadi kelainan ginjal, maka kesehatan ibu dan janin menjadi terancam. Kelainan ginjal dapat menyebabkan hipertensi pada ibu hamil. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan kesehatan ginjal sebelum dan selama kehamilan.

3. Obesitas

Obesitas atau kegemukan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah hipertensi pada ibu hamil. Obesitas menyebabkan meningkatnya risiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Oleh karena itu, menjaga berat badan selama kehamilan sangat penting.

4. Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus saat hamil dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil. Kondisi ini dikenal sebagai diabetis gestasional. Diabetes Mellitus dapat mengakibatkan kelainan metabolisme pada tubuh yang dapat mengganggu fungsi organ tubuh termasuk ginjal.

5. Kehamilan Karena Perkawinan Sedarah

Kehamilan karena perkawinan sedarah memiliki risiko pada ibu dan janin. Salah satunya adalah meningkatnya risiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Oleh karena itu, penting bagi pasangan sedarah untuk memeriksakan kesehatan sebelum memutuskan untuk menghasilkan keturunan.

6. Kehamilan pada usia muda atau tua

Kehamilan pada wanita yang terlalu muda atau terlalu tua dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil. Wanita yang terlalu muda atau terlalu tua pada saat kehamilan rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk hipertensi.

7. Kehamilan Berganda

Kehamilan berganda atau kembar juga meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan beban kerja pada ibu hamil meningkat, terutama pada ginjal yang berperan dalam menjaga keseimbangan tekanan darah.

8. Kurang Aktifitas Fisik

Aktivitas fisik penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan janin. Jika ibu hamil tidak aktif secara fisik, maka akan meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil.

9. Stres

Stres pada ibu hamil dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, menghindari stres selama kehamilan dapat membantu menghindari hipertensi pada ibu hamil.

10. Kebutuhan Gizi yang Kurang

Kebutuhan gizi selama kehamilan sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Kebutuhan gizi yang kurang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat pada ibu hamil. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang sehat dan seimbang sangat penting selama kehamilan.

Itulah faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi pada ibu hamil. Agar tetap sehat, ibu hamil harus memastikan untuk menghindari faktor-faktor tersebut. Selain itu, menjaga kesehatan dengan melakukan pemeriksaan yang teratur sangat penting. Apabila terdapat gejala-gejala hipertensi selama kehamilan, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengan yang tepat.

Kesimpulan

Hipertensi pada ibu hamil dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, penting untuk menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil. Periksakan tekanan darah secara rutin dan lakukan aktivitas fisik yang cukup agar tetap sehat selama kehamilan. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter jika terdapat gejala-gejala hipertensi selama kehamilan.