Risiko Darah Tinggi pada Kehamilan dan Cara Mengatasinya
Kehamilan adalah salah satu momen yang begitu dinantikan oleh setiap wanita. Namun, kehamilan juga memerlukan perhatian yang extra karena bisa terjadi komplikasi yang membahayakan kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan adalah darah tinggi atau hipertensi.
Darah tinggi pada kehamilan bisa terjadi pada awal kehamilan atau saat menjelang persalinan. Darah tinggi pada awal kehamilan juga dikenal sebagai hipertensi gestasional. Hipertensi gestasional terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga. Sedangkan hipertensi saat menjelang persalinan adalah hipertensi kronis yang ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi yang terus menerus selama kehamilan.
Risiko Darah Tinggi pada Kehamilan
Darah tinggi pada kehamilan adalah keadaan yang bisa membahayakan ibu dan bayi yang dikandung. Berikut beberapa risiko darah tinggi pada kehamilan:
1. Preeklamsi dan eklamsi
Preeklamsi dan eklamsi adalah kondisi serius yang terjadi pada ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi. Preeklamsi terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga. Sedangkan eklamsi terjadi saat kehamilan mendekati atau saat persalinan. Gejala preeklamsi biasanya adalah sakit kepala, mual, muntah, dan bayangan atau buram pada penglihatan. Sedangkan gejala eklamsi biasanya adalah kejang-kejang.
2. Pertumbuhan bayi yang tidak normal
Darah tinggi pada kehamilan juga bisa mempengaruhi pertumbuhan bayi yang tidak normal. Bayi bisa terlahir dengan berat badan yang kecil atau bahkan bayi bisa lahir prematur.
3. Kelainan janin
Selain pengaruh pada pertumbuhan bayi, darah tinggi pada kehamilan juga bisa memicu kelainan janin. Kelainan janin ini bisa terjadi pada sistem pernapasan, jantung, dan organ-organ lainnya.
Cara Mengatasi Darah Tinggi pada Kehamilan
Darah tinggi pada kehamilan harus segera ditangani karena bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Berikut beberapa cara mengatasi darah tinggi pada kehamilan:
1. Beristirahat yang cukup
Istirahat yang cukup adalah cara yang paling mudah untuk mengatasi darah tinggi pada kehamilan. Anda dapat mengurangi aktivitas sehari-hari anda, menjaga keseimbangan makanan dan minuman. Sebaiknya jangan terlalu sering melakukan aktivitas yang terlalu padat.
2. Perbaiki pola makan
Pola makan yang sehat dapat membantu mengatasi darah tinggi pada kehamilan. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung garam dan lemak tinggi seperti junk food, cemilan manis dan berlemak. Selain itu, lebih baik konsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
3. Lakukan olahraga ringan
Olahraga ringan salah satu cara untuk menjaga kesehatan ibu hamil yaitu dengan berjalan atau berenang. Olahraga ringan bisa membantu mengurangi tingkat tekanan darah. Namun, jangan terlalu berlebihan saat berolahraga.
4. Konsumsi yang diresepkan dokter
Obat yang diresepkan dokter dapat membantu mengatasi darah tinggi pada kehamilan. Namun, penggunaan harus berhati-hati agar tidak membahayakan kesehatan ibu dan bayi yang dikandung.
5. Perbanyak minum air putih
Minum air putih yang cukup juga sangat dianjurkan pada ibu hamil yang mengalami darah tinggi. Air putih dapat membantu mengurangi tekanan darah dan menjaga tubuh agar tidak dehidrasi.
Kesimpulan
Darah tinggi pada kehamilan adalah suatu kondisi yang serius dan harus segera ditangani. Hipertensi pada kehamilan bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mengontrol tekanan darah dengan pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, olahraga ringan, dan minum air putih yang cukup. Jika Ibu masih mengalami hipertensi, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan tindakan yang tepat guna menjaga kesehatan ibu dan bayi.