Telinga Berdengung Akibat Darah Tinggi: Fakta dan Cara Mengatasinya
Darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi yang sering dialami oleh orang dewasa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Hipertensi menjadi masalah yang cukup serius karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, dan masalah ginjal. Salah satu gejala hipertensi yang sering diabaikan adalah telinga berdengung.
Telinga berdengung atau tinnitus adalah ketidaknyamanan pada telinga yang ditandai dengan suara berdengung, bersiul, atau berdering pada telinga tanpa ada sumber suara yang jelas. Telinga berdengung dapat terjadi secara acak atau terus menerus dan dapat menjadi sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa telinga berdengung bisa menjadi salah satu gejala darah tinggi. Tidak hanya itu, telinga berdengung juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti infeksi telinga, penumpukan cairan di telinga, dan terlalu banyak mengkonsumsi tertentu seperti aspirin.
Berikut ini adalah beberapa fakta dan cara mengatasi telinga berdengung akibat darah tinggi:
Fakta:
1. Telinga berdengung dapat terjadi pada setiap orang dengan hipertensi, tidak hanya yang sudah parah.
2. Telinga berdengung dapat terjadi pada satu atau kedua telinga.
3. Telinga berdengung yang disebabkan oleh darah tinggi dapat menjadi lebih parah ketika tekanan darah meningkat.
4. Telah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa pengan hipertensi dapat mengurangi keparahan telinga berdengung.
5. Telinga berdengung akibat darah tinggi tidak selalu terkait dengan penurunan pendengaran.
Cara mengatasinya:
1. Mengurangi konsumsi garam dan meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung kalium. Penurunan asupan garam dapat membantu menurunkan tekanan darah, sementara konsumsi makanan yang kaya akan kalium seperti pisang, kentang, dan yogurt dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
2. Berhenti merokok atau menghindari asap rokok. Nikotin dapat membuat pembuluh darah menyempit, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan memperparah telinga berdengung.
3. Menghindari konsumsi alkohol atau kopi dalam jumlah besar. Keduanya dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang dapat memperparah telinga berdengung.
4. Menghindari kebisingan yang berlebihan. Kebisingan yang berlebihan dapat merusak sel-sel rambut di telinga, yang dapat memperparah telinga berdengung.
5. Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan mengikuti pengan yang direkomendasikan oleh dokter. Pengan hipertensi dapat membantu menurunkan tekanan darah dan sekaligus mengurangi keparahan telinga berdengung.
6. Berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan memperkuat sistem kardiovaskular, yang dapat membantu mengurangi gejala-gejala hipertensi seperti telinga berdengung.
7. Mengelola stres dengan meditasi, yoga, atau terapi psikologis. Stres dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat memperparah telinga berdengung dan gejala-gejala hipertensi lainnya.
Telinga berdengung akibat darah tinggi dapat menjadi gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasinya, terutama pada orang yang memiliki riwayat hipertensi, perlu membuat perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan alkohol, serta meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung kalium. Selain itu, menjaga tekanan darah tetap stabil melalui pengan dan olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi gejala-gejala hipertensi seperti telinga berdengung.