Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara persisten. Keadaan ini adalah kondisi serius yang memengaruhi kesehatan ibu hamil dan bayi di dalam kandungan. Kepadatan darah tinggi selama kehamilan muncul ketika tekanan darah sistolik ibu hamil memengaruhi 140 mmHg atau lebih tinggi, dan tekanan darah diastolik memengaruhi 90 mmHg atau lebih tinggi. Di antara 10 persen wanita dalam siklus kehamilan, mereka memperkirakan peningkatan tekanan darah.
Hipertensi pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, seseorang harus sangat berhati-hati dalam memeriksa tekanan darah selama kehamilan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi darah tinggi pada ibu hamil.
Penyebab Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipertensi pada ibu hamil, di antaranya adalah:
1. Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi sirkulasi tubuh dan tekanan darah. Hormon progesteron dapat mengontrol pengembangan sel otot polos tabung arteri besar dan sedang. Produksi hormon ini selama masa kehamilan dapat memperbaiki sirkulasi darah semasa kehamilan. Namun, hormon ini juga meningkatkan retensi dalam tubuh, yang dapat memicu edema atau pembengkakan. Akibatnya, darah mungkin terperangkap di area dengan tekanan tinggi, menyebabkan peningkatan tekanan darah.
2. Riwayat Keturunan
Jika ibu hamil memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, mereka cenderung mengembangkan hipertensi selama kehamilan. Hal ini dikaitkan dengan faktor genetik yang dipercayai mempengaruhi pengembangan sirkulasi darah dan tekanan darah.
3. Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil adalah diabetes, penyakit ginjal, obesitas, dan penyakit jantung. Penyakit-penyakit ini merusak fungsi pembuluh darah dan mempengaruhi sirkulasi darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hipertensi.
Gejala Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Hipertensi pada ibu hamil biasanya tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, ada beberapa gejala yang harus diperhatikan. Gejala-gejala tersebut antara lain:
1. Sakit Kepala yang Hebat
Sakit kepala yang hebat atau migrain adalah gejala umum hipertensi selama kehamilan.
2. Pusing atau Lemas
Pusing atau lemas sering kali merupakan gejala umum hipertensi, terutama pada trimester terakhir kehamilan.
3. Penglihatan Kabur
Penglihatan kabur atau buram juga dapat menjadi gejala hipertensi selama kehamilan dan dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
4. Pembengkakan pada Kaki, Tangan, atau Wajah
Pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah juga dapat mencerminkan hipertensi selama kehamilan. Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki dapat menyebabkan kaki terasa tidak nyaman atau mengganggu gerakan Ibunda.
5. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi adalah tanda utama hipertensi selama kehamilan. Jika terjadi peningkatan pada tekanan darah, hal ini berdampak pada kesehatan, kemudian hal tersebut harus segera diperiksa untuk menurunkan kondisinya.
Cara Mengatasi Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi selama kehamilan:
1. Mengatur Pola Makan
Mengatur pola makan yang sehat dan berimbang dapat membantu mengontrol tekanan darah selama kehamilan. Makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu menstabilkan tingkat gula darah dan tekanan darah.
2. Berolahraga
Berolahraga secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah selama kehamilan dan menjaga tubuh tetap sehat. Namun, ibu hamil harus berolahraga dengan hati-hati dan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan olahraga yang aman untuk dilakukan.
3. Mengurangi Stress
Stress dapat memengaruhi tekanan darah selama kehamilan dan dapat memperburuk kondisi hipertensi. Melakukan relaksasi dan meditasi dapat membantu mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah.
4. Mengikuti Terapi Obat
Jika tekanan darah ibu hamil terus meningkat dan tidak dapat dikontrol dengan diet atau olahraga, maka penggunaan -an dapat diperlukan. Namun, penggunaan -an harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya atas resep dokter. Beberapa jenis -an dapat menyebabkan masalah pada janin dan ibu hamil.
5. Memantau Tekanan Darah Secara Teratur
Ibu hamil harus memantau tekanan darah mereka secara teratur untuk memastikan bahwa kondisi mereka terkendali dengan baik. Hal ini akan membantu dokter untuk meresepkan pengan yang tepat dan mengevaluasi kesehatan ibu dan janin.
Kesimpulan
Darah tinggi selama kehamilan adalah kondisi yang serius dan dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk memeriksa tekanan darah mereka secara teratur dan mengikuti anjuran dari dokter kandungan.
Dengan mengatur pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, mengurangi stres, mengikuti terapi , dan memantau tekanan darah dengan baik, ibu hamil dapat membantu menjaga kesehatan mereka dan bayi di dalam kandungan. Ingatlah selalu untuk berkonsultasi dengan dokter jika terjadi perubahan dalam kesehatan ibu hamil atau janin.