Waspadai Gejala Kenaikan Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis yang umum terjadi pada masyarakat. Menurut data WHO, hampir 1 dari 3 orang dewasa menderita hipertensi. Gejala yang dialami oleh penderita hipertensi seringkali tidak diketahui secara langsung dan jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan komplikasi yang serius.
Hipertensi adalah kondisi yang terjadi ketika darah yang dipompa oleh jantung menuju ke arteri memiliki tekanan tinggi yang berlebihan. Tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg. Jika tekanan darah terus meningkat, maka bisa terjadi kerusakan pada pembuluh darah, organ dan jaringan di dalam tubuh.
Berikut adalah beberapa gejala kenaikan tekanan darah tinggi yang harus diwaspadai:
1. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala menjadi salah satu gejala utama dari kenaikan tekanan darah tinggi. Sakit kepala yang terjadi pada hipertensi biasanya terasa sangat parah, terletak pada bagian belakang kepala, dan mulai terasa mendadak. Penyebabnya karena otak tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen yang dibutuhkan.
2. Kebingungan dan konsentrasi Menurun
Tekanan darah tinggi yang kronis dapat merusak pembuluh darah di dalam otak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak, mempengaruhi kemampuan untuk berpikir, konsentrasi, dan memberikan kebingungan.
3. Pandangan Kabur atau Penglihatan Ganda
Tekanan darah tinggi juga dapat mempengaruhi kesehatan mata. Pengeluaran protein pada pembuluh darah bisa membuat retina melekat, yang menyebabkan penglihatan kabur atau bahkan penglihatan ganda.
4. Sesak Napas
Kenaikan tekanan darah juga bisa menyebabkan sesak napas, bahkan ketika melakukan aktivitas ringan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam arteri paru-paru, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke paru-paru.
5. Nyeri Dada
Nyeri dada dapat menjadi salah satu gejala kenaikan tekanan darah tinggi pada wanita. Nyeri dada tersebut biasanya terjadi di sebelah kiri dan terasa seperti berat atau tertekan.
6. Pusing atau Giddiness
Kenaikan tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan pusing atau sering merasa merasa pening. Hal ini bisa terjadi karena pembuluh darah tidak mampu mengirimkan cukup darah dan oksigen ke otak.
7. Pembengkakan pada Kaki, Tangan, atau Wajah
Kenaikan tekanan darah yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko pembengkakan pada kaki, tangan, dan wajah. Pembengkakan ini terjadi karena cairan yang tidak berjalan dengan baik di dalam tubuh.
8. Perubahan Suara
Tekanan darah tinggi pada umumnya tidak memiliki gejala-gejala jelas. Namun, pemukulan pada pembuluh darah dari arteri yang membesar dapat menyebabkan suara berdecit atau berdesis pada arteri.
Itulah beberapa gejala kenaikan tekanan darah tinggi yang harus diwaspadai. Jika memiliki gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk merawat kondisi tersebut.
Selain dari gejala gejala diatas, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena hipertensi. Berikut adalah beberapa faktor risiko tersebut:
1. Usia
Semakin tua seseorang, semakin besar risiko hipertensi. Hal ini disebabkan oleh penumpukan plak di dalam arteri yang membuat pembuluh darah menjadi kaku dan tidak elastis.
2. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko hipertensi karena nikotin yang terdapat dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
3. Obesitas
Kenaikan berat badan berlebihan dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah. Orang yang kelebihan berat badan cenderung lebih rentan terhadap hipertensi.
4. Kurang Berolahraga
Kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada pengembangan hipertensi, karena tubuh tidak mengembangkan kemampuan untuk mengatasi tekanan darah yang tinggi.
5. Stress
Stress yang berkepanjangan dapat menaikkan tekanan darah secara signifikan, karena adrenalin dan hormon stres lainnya meningkatkan denyut jantung.
Jika Anda mengalami faktor risiko di atas, ada beberapa cara untuk mencegah atau mengelola hipertensi:
1. Makan Makanan Sehat
Makanan sehat dapat membantu mengurangi kelebihan berat badan dan menurunkan kolesterol. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang rendah garam, tinggi potassium dan magnesium, serta rendah lemak.
2. Olahraga Secara Teratur
Olahraga reguler dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan kekuatan jantung, dan mengurangi risiko hipertensi.
3. Kurangi Stress
Coba untuk mengelola stres dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan atau melakukan meditasi.
4. Rokok
Berhenti merokok dapat menurunkan risiko hipertensi, serta memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.
Kuncinya adalah mencegah dan mengelola hipertensi adalah konsisten. Konsultasikan dengan dokter setiap 3 bulan untuk memantau tekanan darah Anda. Anda juga bisa membeli alat pengukur tekanan darah di rumah sehingga Anda dapat memantau tekanan darah rutin terlebih lagi dengan pandemi saat ini kita harus bisa merawat kesehatan secara mandiri.
Penanganan dan pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan menjaga kesehatan tubuh kamu. Oleh karena itu, waspadai gejala kenaikan tekanan darah tinggi yang harus diwaspadai dan terus jaga kesehatan kamu.