Darah tinggi dan suntik KB adalah dua hal yang seringkali dihubungkan satu sama lain. Banyak orang beranggapan bahwa suntik KB dapat memicu meningkatnya tekanan darah seseorang, atau bahkan terkadang suntik KB menjadi alasan seseorang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Namun, apakah benar kedua hal tersebut saling terkait? Berikut penjelasannya.
Darah Tinggi atau Hipertensi
Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika darah yang mengalir dalam tubuh seseorang memiliki tekanan yang tinggi. Tekanan tinggi pada pembuluh darah dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh penting seperti jantung, otak, ginjal, dan mata. Hipertensi dapat menjadi kondisi kesehatan yang serius dan bahkan bisa memicu kematian.
Biasanya hipertensi tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya, sehingga sulit untuk mengetahui apakah seseorang memiliki tekanan darah tinggi atau tidak. Namun, jika tekanan darah terlalu tinggi, maka seseorang dapat merasakan sakit kepala, pusing, mual, muntah, sesak napas, dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi tekanan darah tinggi sejak dini.
Penyebab Darah Tinggi
Banyak faktor yang dapat menyebabkan darah tinggi atau hipertensi. Beberapa faktor yang dapat memicu darah tinggi di antaranya adalah obesitas, kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, stres, faktor keturunan, atau konsumsi makanan yang mengandung garam dengan jumlah yang berlebihan.
Namun, selain faktor di atas, tekanan darah juga bisa dipicu oleh penggunaan alat kontrasepsi, seperti pil KB atau suntik KB. Penggunaan alat kontrasepsi jenis hormon dapat memicu perubahan hormon dalam tubuh, yang akhirnya bisa memengaruhi tingkat tekanan darah.
Suntik KB dan Darah Tinggi
Suntik KB adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan dan dimasukkan langsung ke dalam tubuh. Suntik KB mengandung hormon progesteron yang bekerja untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara menekan ovulasi.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan suntik KB dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi. Hal ini terjadi karena penggunaan suntik KB bisa memengaruhi hormon dalam tubuh. Hormon progesteron yang terdapat dalam suntik KB bisa meningkatkan produksi aldosteron di dalam tubuh.
Aldosteron adalah suatu hormon yang memiliki peran penting dalam menyeimbangkan tekanan darah dalam tubuh. Saat terjadi perubahan kadar aldosteron dalam tubuh, maka hal ini bisa memicu peningkatan tekanan darah.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang menggunakan suntik KB akan mengalami peningkatan tekanan darah. Hanya beberapa orang saja yang akan mengalami perubahan kadar aldosteron setelah menggunakan suntik KB.
Selain aldosteron, ada juga hormon-progesteron yang terdapat pada suntik KB yang bisa memengaruhi kondisi kesehatan seseorang, terutama pada wanita yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi di dalam keluarga.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada sampel yang cukup besar menunjukkan bahwa wanita usia muda yang menggunakan suntik KB memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pembesaran jantung dan hipertrofi ventrikel kiri. Kondisi ini bisa memicu beberapa penyakit serius seperti aritmia, gagal jantung atau bahkan kematian.
Namun, masih banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan dalam hal penggunaan suntik KB, Selain itu, masih sangat penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli ginekologi terlebih dahulu sebelum menggunakan alat kontrasepsi jenis hormon ini.
Tentunya, peningkatan risiko darah tinggi bukan menjadi satu-satunya alasan seseorang harus menghindari penggunaan alat kontrasepsi seperti suntik KB. Namun, penting bagi seseorang untuk mengetahui semua kemungkinan efek samping yang bisa terjadi dan menentukan pilihan yang sesuai untuk kebutuhan dan kondisi kesehatannya.
Oleh karena itu, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau ahli ginekologi sebelum menggunakan alat kontrasepsi, serta lakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.
Penanganan Darah Tinggi
Treatmen darah tinggi tergantung pada tingkat hipertensi seseorang. Jika tergolong hipertensi ringan, maka akan dilakukan pengaturan gaya hidup dengan merekomendasikan seseorang untuk memiliki pola makan yang sehat, rajin berolahraga, menghindari rokok dan alkohol, serta meminimalisir stres.
Jika hipertensi sudah cukup parah, maka mungkin dokter akan meresepkan -an untuk membantu menurunkan tekanan darah dalam tubuh. Obat-an yang biasanya digunakan terbagi menjadi beberapa jenis, seperti diuretik, beta blocker, ACE inhibitor dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Darah tinggi atau hipertensi dapat berdampak serius pada kesehatan seseorang, manapun penyebabnya. Penggunaan alat kontrasepsi seperti suntik KB memang bisa memicu peningkatan tekanan darah dalam tubuh, namun penggunaan suntik KB yang benar dan disertai dengan konsultasi yang tepat dengan dokter atau ahli ginekologi tetap aman untuk digunakan.
Oleh karena itu, selalu lakukan konsultasi terlebih dahulu untuk menentukan pilihan jenis alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dengan melakukan pola hidup sehat, dengan memperhatikan pola makan, olahraga, tidur, dan kebiasaan sehat lainnya serta tetap melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan sejak dini.