Menetapkan Mitos atau Fakta: Kambing bisa dikonsumsi oleh penderita darah tinggi
Makanan adalah salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan. Terdapat banyak jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan juga yang sebaiknya dihindari oleh orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, salah satunya adalah penderita darah tinggi. Beberapa makanan yang dianggap sehat oleh sebagian orang, seperti kambing, dapat menimbulkan pertanyaan apakah aman untuk dikonsumsi oleh penderita darah tinggi ataukah tidak. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi kambing atau tidak, sebaiknya kita mengetahui dengan pasti apakah mitos atau fakta apakah kambing bisa dikonsumsi oleh penderita darah tinggi.
Mitos: Kambing tidak aman dikonsumsi oleh penderita darah tinggi
Fakta: Kambing masih dapat dikonsumsi oleh penderita darah tinggi dengan batasan tertentu
Kambing seringkali dianggap sebagai salah satu makanan yang tinggi protein dan rendah lemak, dan juga mempunyai kandungan nutrisi yang berguna bagi kesehatan. Namun, selain itu, kambing juga seringkali dianggap tidak aman bagi penderita darah tinggi karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Benarkah demikian?
Sebelum membahas lebih jauh, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu darah tinggi. Tekanan darah terdiri dari dua angka: tekanan sistolik (angka atas) dan tekanan diastolik (angka bawah). Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung rileks di antara denyut. Tekanan darah normal adalah kurang dari 120/80 mmHg. Sedangkan jika tekanan darah naik menjadi 140/90 mmHg atau lebih, maka seseorang dianggap mengalami darah tinggi (hipertensi).
Kembali ke topik makanan kambing, kandungan nutrisi yang terdapat pada daging kambing mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, seperti asam amino esensial, vitamin B12, zat besi, zinc, dan selenium. Namun, terdapat juga beberapa fakta yang perlu diketahui mengenai kambing dan darah tinggi.
Fakta 1: Kandungan kolesterol dalam daging kambing memang sebaiknya dihindari oleh penderita darah tinggi, namun menghindari sepenuhnya bukanlah solusi terbaik. Makin sedikit kandungan kolesterol yang Anda konsumsi, maka semakin baik untuk kesehatan Anda.
Fakta 2: Kandungan lemak dalam daging kambing juga perlu diperhatikan, sebab kelebihan lemak akan memicu pertumbuhan kolesterol dalam tubuh. Karena itu, sebaiknya dikonsumsi dengan takaran yang cukup.
Fakta 3: Selain kandungan kolesterol dan lemak, penderita darah tinggi juga perlu menghindari daging kambing yang diasapi atau digoreng, karena dapat menaikkan tekanan darah.
Fakta 4: Pilihan lain yang sebaiknya diambil adalah memakan bagian daging kambing yang rendah kandungan lemak, seperti dada atau filet mignon, dan memasak dengan cara yang sehat, seperti dipanggang, dirajang atau direbus.
Jadi, daging kambing masih aman dikonsumsi oleh penderita darah tinggi, namun harus dikonsumsi dengan batasan tertentu dan memilih bagian daging yang tepat dan cara pengolahannya yang baik sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan seimbang. Di samping itu, masih banyak makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita darah tinggi seperti buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, ayam, dan kurma.
Menetapkan mitos atau fakta mengenai kambing bisa dikonsumsi oleh penderita darah tinggi memang tidak bisa dipungkiri menjadi hal yang sangat penting bagi kesehatan. Dengan mengetahui secara pasti tentang mitos atau fakta tersebut, kita bisa melakukan pilihan yang lebih baik mengenai makanan kambing yang boleh dikonsumsi ataukah tidak bagi penderita darah tinggi. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi kambing atau tidak, sebaiknya lebih bijak untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan terlebih dahulu dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terkait. Sebab kesehatan adalah kunci untuk mendapatkan kebahagiaan hidup.