Mengapa Darah Tinggi Sulit Turun? 5 Penyebab yang Harus Anda Ketahui!

Mengapa Darah Tinggi Sulit Turun? 5 Penyebab yang Harus Anda Ketahui!

Darah tinggi atau yang juga dikenal sebagai hipertensi adalah kondisi yang menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah Anda melebihi batas normal, yaitu 120/80 mmHg. Hipertensi tidak selalu menunjukkan gejala, namun dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dii. Namun, mengapa darah tinggi sulit turun pada beberapa orang? Berikut adalah 5 penyebab yang harus Anda ketahui.

1. Pola Makan Yang Tidak Sehat

Polah makan yang tidak seimbang dan tidak sehat dapat meningkatkan risiko hipertensi pada seseorang. Mengonsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi, lemak jenuh, dan kadar gula yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan Anda dan memicu tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, konsumsilah makanan yang sehat dan seimbang, seperti sayuran dan buah-buahan, biji-bijian, ikan, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak.

2. Kegemukan atau Obesitas

Menurut organisasi kesehatan dunia, obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi hingga dua kali lipat. Kegemukan atau obesitas dapat memperburuk tekanan darah tinggi dan menyebabkan peningkatan pembengkakan serta kerusakan pembuluh darah. Oleh karena itu, jika ingin menurunkan tekanan darah, lakukanlah pola hidup yang sehat dengan mengurangi konsumsi makanan yang tidak seimbang dan melakukan olahraga secara teratur.

3. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik juga dapat memicu hipertensi, bahkan pada orang yang tidak mengalami kelebihan berat badan. Orang yang tidak berolahraga pada umumnya memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang secara teratur melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau olahraga lainnya. Oleh karena itu, lakukanlah aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga kesehatan dan menurunkan risiko terjadinya hipertensi.

4. Penyakit Ginjal atau Kuningan

Penyakit ginjal atau kuningan dapat memperburuk kondisi hipertensi atau bahkan menjadi penyebab utama darah tinggi sulit turun. Kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan menjadikan tekanan darah lebih tinggi. Oleh karena itu, jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal atau kuningan, periksakan kesehatan Anda secara rutin untuk menghindari terjadinya hipertensi.

5. Faktor Genetik

Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam menyebabkan hipertensi. Jika orang tua atau saudara Anda memiliki tekanan darah tinggi, maka risiko Anda mengalami hipertensi lebih tinggi. Oleh karena itu, lakukanlah tes darah secara rutin dan konsultasikanlah kepada dokter jika Anda memiliki riwayat keluarga yang mengalami hipertensi.

Bagaimana cara menurunkan tekanan darah yang tinggi?

1. Jalani pola hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang seimbang, melakukan olahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

2. Kurangi konsumsi garam dengan mengonsumsi makanan rendah sodium atau garam.

3. Lakukanlah meditasi atau yoga untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental Anda.

4. Konsumsi -an yang diresepkan oleh dokter untuk menurunkan tekanan darah.

Dalam menurunkan tekanan darah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah:

1. Konsultasikanlah dengan dokter sebelum mengonsumsi -an atau mengubah pola hidup.

2. Lakukanlah tes darah secara rutin untuk memantau tekanan darah dan kondisi kesehatan Anda.

3. Jangan mengonsumsi -an yang tidak direkomendasikan oleh dokter, karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Hipertensi dapat berdampak serius pada kesehatan Anda, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, segeralah melakukan tindakan yang diperlukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaga kesehatan Anda dengan melakukan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan rendah garam, dan berolahraga secara teratur. Jangan lupa juga periksakan kesehatan Anda secara rutin dan konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.